Bapak Asuh Stunting Gencar Salurkan Bantuan Paket Program BIAAS

85
Wakil Bupati Buton Utara Kompol (Purn) Ahali, SH., MH didampingi Wakil Ketua TP-PKK, Amalia Ahali bersama beberapa Kepala OPD berfoto bersama usai penyerahan bantuan program BIAAS guna percepatan penurunan stunting, (Foto : ist).
Advertisement

Butur, Trimediasultra.com – Sebagai Bapak Asuh Stunting Wakil Bupati Buton Utara (Butur) Ahali, SH., MH gencar menyalurkan paket manfaat bantuan program BIAAS dengan sasaran balita dua tahun (Baduta) dan ibu hamil kurang energi kronis (KEK), dalam rangka penanganan juga percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Butur.

Eks Kasubdit I Tipid Indagsi Dit Reskrimsus Polda Sultra itu mengatakan, bantuan paket manfaat program Bapak dan Ibu Asuh Anak Stunting (BIAAS) akan dipergunakan untuk keperluan anak yang beresiko stunting dan ibu hamil KEK guna pemenuhan nutrisi serta asupan gizi.

Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Butur, Ahali, gencar menyalurkan bantuan paket manfaat program BIAAS tahap I di tiga titik lokasi bersama Kepala Dinas Sosial, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Agus Pria Budiana, Kepala Dinas Perhubungan, Tayeb dan Plt. Sekretaris Dewan (Sekwan) Mansur.

“Hari ini saya bersama istri dan beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) salurkan bantuan di Desa Damai Laborona, Desa Bubu dan Desa Ngapa’ea, serta di Kioko” kata Ahali, Minggu 10 September 2023.

Wakil Bupati Buton Utara, Ahali bersama Wakil Ketua TP-PKK, Amalia Ahali saat menyerahkan bantuan BIAAS pada sasaran balita dua tahun (Baduta) di Desa Damai Laborona, (Foto : ist).

Ia menambahkan, penanganan kasus stunting tak hanya diselesaikan oleh pemerintah, tapi harus ada komitmen dari dalam diri para orang tua.

“Harus ada komitmen dari diri sendiri untuk menggunakan bantuan ini dengan benar. Sesuai peruntukannya yakni penambahan asupan gizi untuk anak. Selain itu masyarakat juga harus menerapkan perilaku hidup bersih dan menjaga pola makan sesuai anjuran tim gizi,” ungkapnya.

Selain itu, kasus stunting bukan hanya berkaitan dengan masalah kemiskinan, tapi juga mengenai kelayakan lingkungan tempat tinggal,” kata Ahali.

“Ini masih jadi PR pemerintah daerah untuk bisa menyediakan rumah layak huni untuk masyarakat yang kurang mampu,” imbuhnya.(Adm) 

Facebook Comments Box