Bupati Butur Dituding Enggan Temui Pendemo, Warga : Kita Blokade Jalan Poros Ereke-Baubau

363
Masyarakat desa Eelahaji meminta maaf kepada seluruh pengguna jalan Poros Ereke-Baubau untuk sementara waktu diblokade. (Foto : ist).
Advertisement

Butur, Trimediasultra.com – Puluhan massa aksi gabungan aktivis mahasiswa, pemuda dan masyarakat Desa Eelahaji Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara, gelar aksi demonstrasi karena rusaknya jalan Provinsi yang menghubungkan kota Ereke/Kulisusu dengan kota Baubau,” Senin, 16 Oktober 2023.

Debu akibat jalan yang rusak parah itu, telah bertahun-tahun melanda Desa Eelahaji. Hal itu terjadi, akibat banyaknya kendaraan perusahaan, kendaraan dinas pemerintah dan kendaraan angkutan umum rute Baubau-Ereke yang melintas setiap hari.

Ihwal hal tersebut, Debu di daerah setempat menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Pasalnya, banyak warga yang menjadi korban menderita penyakit infeksi saluran pernapasan (Ispa). Kegiatan belajar mengajarpun di sekolah menjadi terganggu akibat debu jalan,” kata Korlap Pendemo, Yordan.

“Kami dengan tegas meminta pemerintah daerah untuk menyikapi persoalan tersebut. Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi agar jalan Desa Eelahaji segera di Aspal. Debu Jalan tersebut agar disiram setiap saat, sebab debu tersebut sangat mengganggu aktivitas warga,” pintanya.

Selain itu, masyarakat kecewa dengan sikap Bupati Butur yang dinilai tidak berani untuk menemui para peserta aksi di pertigaan yang menghubungkan Desa Kalibu – Eelahaji dan Waode Buri, Kecamatan Kulisusu Utara. Masyarakat setempat mengkritisi kebijakan-kebijakan dari Bupati Buton Utara (Butur) Muhammad Ridwan Zakariah yang dinilai masih belum sesuai dengan visi-misinya saat melakukan kampanye di Desa Eelahaji, Kecamatan Kulisusu.

Kepada awak media,Yordan mengaku, utusan pemerintah daerah datang untuk menemui massa dengan alasan yang berbeda-beda.

Hingga pukul 17.00 wita masyarakat tetap memblokir jalan Poros Ereke – Baubau, mengakibatkan akses jalan lumpuh total ( Foto : ist)

Dikatannya, Bupati Butur bakal datang menemui warga jam 10.00 wita usai membuka pasar murah. Kemudian diutus lagi dinas PUPR Butur dengan tegasnya mengatakan bahwa PUPR sebagai dinas teknis mengetahui kondisi status jalan Provinsi ini.

Akan tetapi, kata Yordan, pengambil kebijakan dan keputusan adalah Bupati itu sendiri. Jadi hari ini jangan pernah salahkan kami, ketika Bupati tidak hadir menemui kami, maka selama itu pula kami akan memblokade jalan Poros Baubau-Ereke,” ucapnya.

Menurutnya, Bupati Butur bersikap dingin, tidak dengan kesungguhan hati untuk menemui masyarakat guna mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat Eelahaji.

Yordan, menyampaikan, Bupati tidak bisa hadir menemui masa aksi untuk memberikan solusi terkait permasalahan yang telah lama dirasakan oleh masyarakat, status jalan Provinsi yang telah lama rusak serta menimbulkan debu tebal akibat kendaraan yang melintas dengan kecepatan tinggi.

“Bagaimana ini, Bupati tidak mau temui kita untuk berikan solusi, kata Yordan” Kita tutup saja akses jalan poros ini bila Bupati tidak mau datang temui kita,” teriak seluruh masyarakat yang melakukan demo.

Masyarakat desa Eelahaji, lanjutnya, meminta maaf kepada seluruh pengguna jalan Poros Ereke-Baubau untuk sementara waktu diblokade. Akses jalan tersebut bakal kembali normal bilamana Bupati Butur datang menemui masyarakat setempat untuk duduk bersama membahas serta mencari solusi terbaik terkait permasalahan jalan yang sudah lama dikeluhkan warga.

“Kepada pengguna jalan kendaraan roda dua maupun empat, kami sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya . Akibat aksi kami menuntut perbaikan jalan di Desa kami,” pungkasnya.(Adm) 

Facebook Comments Box