
Jakarta, Trimediasultra.com – Penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak dilakukan dalam bentuk uang tunai, melainkan dalam bentuk makanan siap santap, dengan beberapa alasan utama yang ditekankan oleh pemerintah dan Badan Gizi Nasional (BGN) adalah untuk memastikan kecukupan gizi tepat sasaran.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan dengan menyajikan makanan siap santap, pemerintah dapat memastikan bahwa penerima manfaat (anak-anak sekolah, balita, dan ibu hamil) benar-benar mengonsumsi makanan yang telah dirancang untuk memenuhi standar gizi tertentu, bukan menggunakan bantuan tersebut untuk keperluan lain di luar gizi.
Selain itu, Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak disalurkan dalam bentuk uang tunai. Jika diberikan dalam bentuk uang tunai, Dadan khawatir dana MBG itu akan disalah gunakan oleh orang tua.
“Kita tidak menggunakan metode di mana uang dikirim ke orang tua, kemudian orang tua suruh masak ya, itu satu sisi kita ada kekhawatiran bahwa uang ini tidak akan tepat guna,” kata Dadan dalam diskusi Food Business Opportunity Zona Pangan di Jakarta, Selasa, 7 Oktober 2025.
Selain itu, Dadan mengatakan dengan dibagikan langsung dalam bentuk makanan ke sekolah-sekolah, maka terjadi perputaran ekonomi.
Pasalnya, satu Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) atau dapur MBG mendapatkan anggaran Rp10 miliar di mana 85 persen digunakan untuk membeli bahan baku berupa produk pertanian lokal. Selain itu, program MBG juga menyerap tenaga kerja baru.
“Di mana di situ ada ibu-ibu yang selama ini tidak bekerja, jadi bisa bekerja, dan kemudian bisa mendapatkan tambahan penghasilan sehingga kemiskinan ekstrem bisa kita hilangkan di lokasi dimana SPPG berdiri,” kata Dadan.
Dadan sebelumnya mengatakan Presiden Prabowo Subianto tetap memerintahkan agar program MBG dilanjutkan meski kasus keracunan masih marak terjadi. Ia menambahkan pemerintah untuk sementara menghentikan operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur umum MBG yang terbukti bermasalah.
“Yang terkait dengan kegiatan MBG, saya tetap diperintahkan oleh Pak Presiden (Prabowo) untuk melakukan percepatan-percepatan karena banyak anak, banyak orang tua yang menantikan terkait kapan menerima Makan Bergizi Gratis,” ujar Dadan dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Oktober 2025.(Adm/M2).



