
Kendari, Trimediasultra.com – Kendari, 24 November 2025 malam itu, di bawah cahaya lampu ballroom Hotel Azizah Syariah Kendari, satu keputusan politik penting ditetapkan. DPP PDI Perjuangan mengumumkan nama Fatriah sebagai nakhoda baru DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buton Utara untuk masa bakti 2025–2030. Keputusan tersebut tertuang dalam SK DPP Nomor 28.11/KPTS-KP/DPP/X/2025, sebuah mandat besar yang resmi membentuk babak baru perjalanan partai di Lipu Tinadeakono Sara.
SK itu dibacakan oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulawesi Tenggara, Hasrat H. Nabi, dalam gelaran Konferensi Cabang (Konfercab) yang mempertemukan 16 DPC dari seluruh Sulawesi Tenggara. Momen itu menjadi titik balik penting bagi struktural partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Melengkapi formasi kepengurusan, DPP juga menetapkan:
Lissustini sebagai Sekretaris DPC,
Ahmad Afif Darvin sebagai Bendahara.
Keduanya bukan wajah baru; mereka telah lama berkeringat bersama di tubuh partai. Penunjukan ini lahir dari proses panjang: penjaringan di tingkat akar rumput oleh Pengurus Anak Cabang, penyaringan ketat, hingga persetujuan final oleh DPP sesuai Peraturan Partai Nomor 1 Tahun 2025.
Dalam suasana penuh harap, Fatriah menyampaikan komitmen yang menggetarkan semangat para kader.
“Saya akan bekerja keras membesarkan partai ini. Kaderisasi, rekrutmen anggota, penguatan struktur dari anak ranting hingga PAC semua akan kami hidupkan kembali sebagai mesin perjuangan rakyat,” tegasnya.
Sebagai Wakil Ketua DPRD Buton Utara, ia memahami betul bahwa tanggung jawab yang ia emban bukan sekadar jabatan struktural, melainkan amanah politik yang menyangkut masa depan partai di daerah.
Meski tidak berada dalam lingkaran kekuasaan pemerintah daerah, Fatriah menegaskan bahwa PDI Perjuangan tetap akan memainkan peran penting.
“Kami bukan oposisi. Kami adalah penyeimbang. Kami ingin bersinergi dengan pemerintah dan tokoh masyarakat untuk memastikan kerja-kerja kerakyatan tetap berjalan,” ujarnya.
Pernyataan itu mengirim pesan jelas: PDI Perjuangan Buton Utara tidak akan berdiam diri dalam dinamika politik lokal. Mereka siap tampil sebagai kekuatan yang kritis namun konstruktif.
Menghadapi Pemilu mendatang, Fatriah menegaskan bahwa DPC Buton Utara akan bergerak lebih disiplin, terencana, dan terukur.
“Kami akan mempersiapkan diri dengan matang. Partai ini harus kembali berdiri tegak di tengah rakyat,” ucapnya dengan nada optimistis.
Dengan kepemimpinan baru dan semangat baru, PDI Perjuangan Buton Utara kini memasuki fase penting. Sebuah perjalanan panjang menanti, dan Fatriah berdiri di garis depan—menggenggam mandat, menapaki jalan perjuangan, dan mengibarkan kembali bendera banteng moncong putih di tanah Lipu Tinadeakono Sara.(Adm/M2)



