
Sorong, Trimediasultra.com – Sadis, beredar video warga tega bakar hidup-hidup seorang ibu paruh baya dari Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), yang terindikasi Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kampung Kokoda, Kota Sorong dihakimi oleh massa.
Aksi brutal ini tepatnya terjadi tanggal 24 Januari 2023,Pukul 06.30 WIT di Jalan Basuki Rahmat Km 8, Kompleks Kokoda, Kelurahan Klasabi, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya. Ibu Wagesuti (ODGJ.red) dianiaya dan dibakar hidup-hidup mengakibatkan luka bakar dan meninggal dunia.
Hal itu terjadi karena isu penculikan anak yang sedang beredar. ibu tersebut dihakimi oleh massa yang menuduhnya sebagai tersangka. Sampai kini belum dapat dibuktikan bahwa ibu tersebut adalah seorang penculik anak yang dituduhkan massa kepada dirinya.
Kronologi kejadian pukul 06.51 WIT, seorang tokoh masyarakat Suku Kokoda menghubungi personil Bhabinkamtibmas Kelurahan Klasabi via telepon seluler untuk menginformasikan bahwa masyarakat kompleks Kokoda mengamankan korban.
AIPTU Fahri Husein seorang personil Polsek Sorong Timur tiba pukul 07.10 WIT dan berusaha mengamankan korban dari amukan, namun diikuti oleh massa yang masih berusaha menganiaya ibu tersebut.
Namun naas, massa dari Suku Kokoda menyiramkan bahan bakar minyak ke korban dan turut mengenai personil AIPTU Fahri Husein, juga dua orang saksi yang juga membantu melerai orang-orang tersebut.
Korban meninggal dunia ketika hendak dibawa ke rumah sakit. Almarhumah Sempat mengeluh kesakitan akibat luka bakar sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Tak lama setelah kejadian itu, Keluarga korban tewas akibat dibakar oleh massa mendatangi Polresta Sorong Kota. Rata-rata, kerabat korban yang mendatangi Polres berasal dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) Sorong Raya, Papua Barat Daya.

Hal ini dilakukan untuk meminta keadilan dan menuntut agar pihak kepolisian serius menangani kasus yang menimpa waga KKST. Pasalnya, aksi tersebut membuat warganya tewas dalam kondisi tragis,” kata Ketua KKST La Tumpu, di Mapolresta Sorong Kota.
“Kami merasa sangat menyesal dan mengutuk aksi brutal yang dilakukan oleh sekelompok warga di jalan Basuki Rahmat Kilometer 8, Kota Sorong. Warga kami dibakar hidup-hidup hingga mengakibatkan korban meninggal dunia,” ujar La Tumpu, kepada awak media, Selasa, 24 Januari 2023.
“Kami tegaskan, korban yang tadi dibakar bukan merupakan pelaku penculikan anak, dia sebenarnya sedang mengalami gangguan jiwa (ODGJ) makanya jalan sembarangan. Kami disini menuntut, agar pihak kepolisian segera menangkap pelakunya dan menangani kasus ini secara serius, paling lambat dua kali 24 jam,” pintanya.
Sementara itu, Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto menegaskan, pihaknya mengutuk tindakan yang terjadi pagi tadi.
“Saya sudah memerintahkan seluruh anggota untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku. Kami mohon agar masyarakat bersabar dan kembalikan sepenuhnya ke kepolisian supaya segera dilakukan penangkapan terhadap pelaku,” tegasnya.
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi menambahkan, ibu paruh baya dibakar karena diduga merupakan pelaku penculikan anak yang viral di media sosial.
“Infonya korban diduga pelaku penculikan anak oleh masyarakat, sehingga korban diamuk massa. Korban sempat diamankan bhabinkamtibmas karena jumlah massa yang terlalu banyak, bahkan salah satu massa ada yang menyiramkan bensin dan membakar korban,” pungkasnya.
(Trimediasultra.com/adm)



