
Buton, Trimediasultra.com – Pemerintah Kabupaten Buton
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM). Sebanyak 17 Kabupaten/Kota yang berada di Jazirah Sultra menyelenggarakan GPM. Kegiatan tersebut di pusatkan Pasarwajo, Kabupaten Buton.
“Saya selaku Penjabat (Pj)Bupati Buton atas nama Masyarakat, saya menyampaikan terima kasih ke Gubernur yang telah mempercayakan Buton sebagai lokasi pelaksanaan GPM serentak nasional. Kegiatan ini dirangkaikan dengan pasar murah yang dipusatkan di Lapangan Sepak bola Pasarwajo” kata Pj. Bupati Buton, Drs. Basiran, MSi, Senin, 26 Juni 2023.
Orang nomor satu di Buton ini menyampaikan, Pemda Buton apresiasi dukungan Forkopimda dan Tim Pengendali inflasi daerah. Bersama-sama berupaya mengendalikan harga sehingga indeks perhitungan harga tetap rata-rata bahkan deflasi,” ungkapnya.
Basiran, mengatakan, Pemkab Buton terus berusaha untuk mengendalikan harga meskipun Buton pernah deflasi di tengah daerah lain mengalami inflansi. Pemkab Buton akan melakukan kerja sama antar daerah untuk memasok kebutuhan yang tidak ada di Kabupaten Buton.
“Untuk saat ini bawang dan beras kami sudah komunikasikan dengan Pemda Buton Selatan karena di sana petani penghasil bawang merah. Kami juga telah bersurat ke Pemda Konawe terkait masalah beras, agar sesuai dengan anjuran Presiden,” ungkapnya.
Kata Dia, kerjasama antar daerah tersebut akan hadir Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa guna menandatangani MOU yang akan dilaksanakan tanggal 4 Juni. Bertepatan dengan HUT Kabupaten Buton ke-64 dalam rangka kerjasama antar daerah untuk menangani inflasi dan pengendalian harga,” katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara, Ari Siswanto mengatakan ada beberapa kabupaten yang telah ditunjuk oleh Badan Pangan Nasional sehingga ada 290 Kabupaten/Kota yang mengikuti GPM.
“Untuk itu bapak/ibu tolong setelah dibuka gerakan pangan murah tidak usah berdesak-desakan karena stok kita banyak dan kami membawa beras kurang lebih sebanyak 10 ton. In sha Allah tidak berhenti disini saja Pemerintah Provinsi dan Pemkab Buton akan terus memantau dan melaksanakan kegiatan-kegiatan semacam ini,” ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tenggara yang diwakili Asisten Administrasi Perekenomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Sulawesi Tenggara Dr. Yuni Nurmalawati menyampaikan salah satu hal yang paling mendasar dalam kehidupan kita adalah masalah pangan.
Permasalahan pangan ini berdampak sangat luas dan apabila terjadi tidak kestabilan kesedian pangan maka akan menimbulkan gejolak dalam masyarakat.
Oleh karena itu langkah demi langkah dilakukan oleh pemerintah guna menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pangan dan salah satunya adalah dengan melaksanakan kegiatan gerakan pangan murah secara nasional.
“Tingginya inflasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain dampak dari kenaikan harga BBM, biaya angkutan laut dan biaya transportasi dari beberapa jenis komonitas pangan serta faktor lainnya adalah kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks pengeluaran,” katanya.
Menyikapi kenaikan pangan ditengah-tengah masyarakat akibat kondisi tersebut maka diperlukan sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengambil langkah-langkah strategis demi stabilisasi pangan dan menjaga ketersedian pangan yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat.

Dalam upaya mengurangi dampak inflasi bagi masyarakat utamanya masyarakat berpenghasilan rendah pemerintah provinsi telah menyalurkan bantuan beras cadangan pemerintah kepada 225.516 KPM di wilayah Sulawesi Tenggara dan di Kabupaten Buton sebanyak 14.134 KPM dengan jumlah bantuan sebesar 10 kg per kelompok penerima manfaat perbulan selama 3 bulan berturut-turut.
Bentuk dukungan lainnya adalah melaksanakan gerakan pangan murah diseluruh Kabupaten/Kota termasuk di Kabupaten Buton.
Sebelum menutup sambutannya ia menitip harapan kepada satgas pangan se-Sulawesi Tenggara agar senantiasa bersinergi dengan tim pengendali inflasi daerah untuk melakukan kegiatan yang dapat membuat ketenangan masyarakat sehingga dapat mencegah kepanikan masyarakat ketika berbelanja dan dapat memastikan pemerintah selalu hadir ditengah-tengah kesulitan masyarakat.
Sekdedar informasi, berikut daftar harga pada GPM 2023 menjelang Idul Adha mendatang:
– Beras Premium = Rp. 60.000/5 Kg
– Beras SPHP = Rp. 45.000/5Kg
-Telur = Rp.56.000/Rak
– Minyak Goreng Kita = Rp. 28.000/2 Liter
– Gula = Rp.14.000/Kg
-Bawang Merah/Putih = Rp. 18.000/ 1/2Kg.



