Festival Pulau Pendek di Cagar Budaya Makam Raja Buton ke-V

184
Suasana Festival Pulau Pendek di Desa Boneatiro, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Advertisement

Buton, Trimediasultra.com – Masyarakat Desa Boneatiro, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton Gelar Festival Pulau Pendek dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan, biota laut, cagar budaya makam raja Buton ke – V, raja Mulae serta mendorong masyarakat untuk mencintai alam sekitarnya.

Festival Pulau Pendek itu dilaksanakan dengan tema “Membangun Persatuan, Ingatan Kolektif Sejarah, Mencintai Budaya dan Kearifan Lokal demi Terwujudnya Indonesia Maju” .

Pantauan awak media, Festival ini dimeriahkan pula dengan pawai budaya yang diikuti ribuan masyarakat. Titik star pawai ditempatkan di sekitar makam raja Buton ke- V raja Mulae (Sangia Gola red) menuju lapangan futsal desa Boneatiro,” Minggu, Desember 2023.

Ketua panitia sekaligus penggagas festival pulau pendek, Kariadi mengatakan, festival ini baru pertama kali diselenggarakan. Adapun latar belakang kegiatan ini yakni untuk menjaga potensi keanekaragaman hayati yang terdapat di Pulau Pendek Desa Boneatiro.

Pasalnya, selain hamparan pasir dan terumbu karang yang indah di pulau pendek juga terdapat beberapa spot wisata seperti danau Langkadea, situs cagar budaya makam raja Buton ke-5, raja Mulae yang dikenal dengan julukan Sangia Yi Gola dan pasir timbul. Kehadiran ikan paus serta ikan lumba-lumba pada bulan tertentu menambah indahnya pemandangan di sekitar laut.

“Kami akan terus laksanakan kegiatan ini, karena wisatawan yang datang menikmati keindahan laut akan meningkat pendapatan masyarakat. Disini mayoritas nelayan ikan teri dan hasil olahnya yaitu Kaholeo asap,” ungkapnya.

Pj. Bupati Buton La Ode Mustari yang di wakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Alimani, menyampaikan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Boneatiro patut dikembangkan. Pasalnya, kegiatan tersebut dapat meningkatkan meningkatkan silatuhrahmi dan perekonomian masyarakat setempat.

“Kedepannya harus di bangun koordinasi dengan daerah lain. Mengingat sudah banyak masyarakat pulau pendek yang tinggal di daerah lain,” tuturnya.

Festival pulau pendek ini, lanjutnya, dapat membangkitkan pertumbuhan ekonomi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Menurutnya, Objek wisata di Pulau Pendek perlu mendapat sentuhan dan perhatian khusus dari pemerintah daerah. Inovasi dan promosi perlu dilakukan untuk menarik simpatik wisatawan.

Alimani, imbau seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan baik di darat maupun di laut sebagai upaya untuk medatangkan para wisatawan dan juga menambah income/pendapatan daerah dan masyarakat setempat.

“Saya harap masyarakat menjaga biota laut yang ada di sekitar kita sehingga tetap lestari, jangan gunakan bom untuk menangkap ikan karena dapat menghancurkan terumbu karang,” tegasnya. (Toni)

Facebook Comments Box