Legislator Dorong Pembangunan Bank Darah, Sangat Dibutuhkan Masyarakat

16
Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Buton Utara, Mazlin (Foto : ist)
Advertisement

Butur, Trimediasulta.com – Dalam usaha mendukung program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi untuk menekan angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan. Mazlin yang juga Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Buton Utara (Butur), mendorong pembangunan serta keberadaan bank darah di daerah “Lipu Tinadheakono Sara” ini sangat dibutuhkan untuk membantu dan mempermudah masyarakat mendapatkan darah.

“Keberadaan bank darah sangat dibutuhkan di Butur sehingga masyarakat atau pasien tidak lagi harus ke Kendari atau Baubau, jika ada yang membutuhkan darah,” kata Mazlin.

Pasalnya, pelayanan darah sebagai salah satu upaya kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan sangat membutuhkan ketersediaan darah atau komponen darah yang cukup, aman, mudah diakses dan terjangkau oleh masyarakat.

Selama ini kata Mazlin masyarakat Butur kesulitan mendapatkan darah dan mereka terpaksa melakukan transfusi di luar kota. Sehingga masyarakat harus mengeluarkan biaya yang besar dan membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan darah karena harus ke Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Baubau, RS Siloam atau di RSUD Bahteramas Kota Kendari,” katanya.

“Jadi, keberadaan bank darah di Butur ini sangat dibutuhkan karena persediaan darah terus menjadi keluhan masyarakat,” ujarnya saat ditemui awak media, Jum’at, 15 Maret 2024.

Apalagi, saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Butur telah membuka pelayanan bedah sehingga persediaan darah sangat dibutuhkan.

Namun sebelum membangun bank darah, lanjutnya, terlebih dahulu harus disiapkan lokasi, fasilitas dan prasarana, termasuk PTD (petugas transfusi darah) yang memiliki kemampuan.

Mazlin yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPRD Butur itu mengatakan, bentuk dukungan legislator untuk mewujudkan keberadaan bank darah tersebut lanjut dia yakni, berupa anggaran biaya pembangunan sarana dan prasarana serta fasilitas.

“Biaya pembangunan bank darah itu sudah dianggarkan tahun ini 2021 namun belum terealisasi. Tetapi kami (DPRD) bersama Pemda akan memperjuangkan terus sehingga pembangunan serta kelengkapan fasilitas serta sarana dan prasarana bank darah dapat dilakukan pada pada tahun ini,” ujarnya.

Ihwal hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Pembenahan terus dilakukan secara bertahap, untuk menjawab tuntutan pelayanan publik di bidang kesehatan yang lebih baik.

Pemerintah daerah setempat terus memprogramkan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, baik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) maupun di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, selain perbaikan dan pemeliharaan sarana prasarana RSUD dan puskesmas, tahun ini pemerintah daerah setempat melalui DAK telah mengalokasikan dana sekitar Rp5 miliar untuk pembangunan Unit Transfusi Darah (UTD).

UTD merupakan fasilitas layanan kesehatan yang menyelenggarakan donor darah, penyediaan darah, dan pendistribusian darah.

Gebrakan ini dilakukan untuk menjawab kendala yang selama ini dialami oleh masyarakat yang berkaitan dengan layanan transfusi darah. Dalam kondisi darurat, misalnya, ketika terjadi komplikasi pendarahan dalam persalinan, keluarga pasien tidak lagi harus mencari darah ke luar daerah, seperti Kota Kendari atau Baubau.

Sebagaimana diketahui, selama ini ketika ada pasien yang membutuhkan transfusi atau donor darah, cukup mengalami kesulitan. Pasalnya, untuk mendapatkan kantong darah, kerabat pasien masih harus mencari stok darah di luar daerah.

Kepala Dinas Kesehatan Buton Utara, dr. Izanuddin, M.Kes (Foto :ist)

Jarak yang jauh dengan waktu tempuh yang cukup lama terpaksa harus dilakukan demi keselamatan nyawa pasien. Kondisi ini sudah berlangsung lama, dan pembangunan UTD sudah sangat dinantikan oleh masyarakat setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Buton Utara, dr. Izanuddin, menuturkan gedung unit transfusi darah ini rencananya akan dibangun di RSUD setempat. Dari total keseluruhan dana yang disiapkan, Rp1,4 miliar akan dialokasikan untuk pembangunan gedung. Kemudian sisanya untuk pengadaan mobil sebanyak dua unit, dan kelengkapan peralatan di dalam gedung.

“UTD Rp.5 miliar. Rinciannya Rp1,4 miliar fisik, Rp.800 juta mobil, sisanya alat,” jelas dr. Izanuddin.

Jika tak ada aral melintang, proses pembangunan gedung UTD sudah akan dimulai tahun ini. “Kita proses dulu tahun ini, (pembangunannya). Rencananya (gedung) lantai dua,” tuturnya.

Pembangunan UTD merupakan salah satu program prioritas pemerintah daerah setempat. Izanuddin berharap, proses pembangunannya berjalan lancar sesuai rencana sehingga dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan transfusi darah. “Pembangunan UTD sangat urgen,” pungkas mantan Direkur RSUD Butur itu.

Diharapkan, dengan beroperasinya gedung UTD ini dapat memenuhi ketersediaan komponen darah yang aman, mudah diakses, dan terjangkau oleh masyarakat.

Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian dari misi pemerintahan pasangan Muhammad Ridwan Zakariah-Ahali sebagai Bupati dan Wakil Butur periode 2021-2026. Di mana, misi pertama adalah meningkatkan sumber daya manusia yang berdayasaing dan terampil melalui peningkatan aksesbilitas, kualitas pendidikan dan kesehatan. (Adm)

Facebook Comments Box