
Butur, Trimediasultra.com – Sumber Daya perikanan dan kelautan di Kabupaten Buton Utara (Butur) bisa menjadi salah satu andalan penggerak perekonomian dan pembangunan daerah. Sumber Daya kelautan ini meliputi budidaya rumput laut dan potensi perikanan laut yang terhampar luas.
Sektor kelautan dan perikanan berperan sangat besar dalam pengembangan perekonomian di Kabupaten Buton Utara karena sektor ini sangat diperlukan dalam upaya mendukung pemenuhan kebutuhan pangan (protein hewani), menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Hasil perikanan di Butur terbagi dalam dua bagian yaitu perikanan tangkap laut dan perikanan budidaya.
Olehnya itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Butur, Mustarif meminta Pemerintah Kabupaten Butur terus mengembangkan sektor perikanan dan kelautan ini, bersinergi dengan universtitas serta lembaga lainnya.
Menurutnya, budidaya rumput laut ini sangat potensial untuk dikembangkan. Selain masa panen yang hanya butuh waktu kurang lebih 45 hari, harga jualnya pun cukup menggiurkan. Saat ini, harga jual rumput laut yang sudah dikeringkan di Butur, berkisar Rp. 30.000 hingga 28.000.
“Saya selaku wakil rakyat akan memperjuangkan serta memberikan perhatian yang sangat besar terhadap petani rumput laut dan nelayan,” kata mustarif.
Untuk memaksimalkan pengembangan produksi terlebih dahulu dilakukan pendataan. Setelah ada data base tentang rumput laut, Pemda Butur akan memberikan dukungan full, mulai dari bibit, sarana transportasi, hingga pemasaran.
“Dengan berkembangnya sektor ini tentu diharapkan pula membawa dampak positif terhadap peningkatan perekonomian daerah dan masyarakat,” kata mustarif, Rabu, 27 Maret 2023.

Peranan sektor perikanan dan kelautan cukup penting dalam perekonomian di Butur. Untuk itu berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan peluang di sektor perikanan dan kelautan. Hal ini didukung oleh letak Butur yang sangat strategis dan menguntungkan.
“Peluang itu harus bisa dimanfaatkan secara optimal dan maksimal dalam pengembangan sektor perikanan dan kelautan yang membawa dampak langsung kepada ekonomi masyarakat daerah ini. Justru itu, Dinas Perikanan dan Kelautan sebagai leadingsector, harus mampu menyajikan data-data potensi perikanan secara akurat, benar dan menyeluruh,” sambungnya.
Politisi Partai berlogo pohon beringin itu menyampaikan, pengembangan ekonomi masyarakat melalui sektor perikanan dan kelautan sangat cocok. Pasalnya, didukung dengan panjang garis pantai Teluk Kulisusu yakni 233 km. Berdasarkan hasil analisis spasial memberikan informasi potensi lahan budidaya rumput laut di perairan Teluk Kulisusu sebesar 6.952 Ha, dengan kategori luas lahan yang sesuai sebesar 2.030 Ha, cukup sesuai sebesar 3.818 Ha, tidak sesuai sebesar 1.105 Ha. “Daerah yang sesuai berada pada kedalaman 1 – 20 meter dengan kondisi kualitas perairan yang stabil,” jelasnya.
Mustarif mengatakan jika rumah tangga pembudidaya rumput laut di dua kecamatan utama seperti Kecamatan Kulisusu dan Kecamatan Bonegunu sebesar 400-500 orang berdasarkan data BPS, maka produksi optimal dalam satu tahun dapat mencapai 2.400-2.500 ton kering. Dengan demikian nilai potensi ekonomis dalam satu tahun dari usaha budidaya rumput laut di Teluk Kulisusu bisa didapatkan nilai Rp 14 miliar hingga Rp 15 miliar.
“Kalau ini kita kembangkan, tidak ada alasan masyarakat Butur itu miskin. Karena Butur adalah salah satu kabupaten di Sultra yang memiliki potensi sumber daya alam, punya laut yang masih lestari, kita punya lahan pertanian yang cukup tersedia sangat luas, untuk dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat,”. (Adm)



