
Butur, Trimediasultra.com – Pemeliharaan infrastruktur jalan bentang 104 kilometer merupakan salah satu program utama 100 hari pertama kerja Bupati dan Wakil Bupati Buton Utara (Butur) Afirudin – Rahman hampir rampung.
Pengerjaan kegiatan pemeliharaan jalan provinsi perbatasan kabupaten buton-butur dalam kurun waktu tiga hari bakal mencapai target 100 persen,” kata Kamal Adhar saat ditemui diruang kerjanya, Rabu 28 Mei 2025.
Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Butur, Kamal Adhar mengatakan saat ini tahap pengerjaannya sudah sampai tahap finishing. Pemeliharaan ruas jalan yang dilakukan dalam masa 100 pertama kerja Bupati dan Wakilnya yakni, ruas jalan perbatasan Kabupaten Buton-Butur sampai ruas jalan simpang 3 Bubu. Kemudian ruas jalan simpang 3 Bubu – Ronta, Ruas Ronta – Lambale hingga ruas jalan Lambale-Ereke dalam tahap finishing.
“In sha Allah kalau cuaca mendukung dalam waktu tiga hari ini karena finishing akan tuntas untuk pemeliharaan jalan tersebut,” terangnya.
Bentang pemeliharaan jalan dalam program 100 hari kerja Bupati dan Wakilnya sekitar 104 kilometer. Sumber anggaran berasal dari dana Alokasi Umum (DAU) Butur sebesar Rp. 2 milyar.
Pemeliharaan status jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Buton – Butur ini sesuai dengan MoU antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan Pemerintah Kabupaten Butur (Butur).

Diketahui sebelumnya, sejak Kabupaten Butur mekar dari Kabupaten Muna tahun 2027. Kondisi jalan ini memang rusak parah hingga saat ini. Sehingga Afirudin – Rahman memprioritaskan pemeliharaan jalan provinsi ini dalam program 100 hari kerja pertama semenjak dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Butur.
“Baik secara visual ataupun kita diatas kendaraan, jalan ini sangat, sangat memprihatinkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kamal menyampaikan perbaikan jalan ini dalam bentuk packing. Perbaikan jalan ini umumnya mengacu pada proses perbaikan jalan yang melibatkan pengisi atau penambalan lubang dan retakan pada permukaan jalan dengan bahan material pilihan disertai dengan pemadatan untuk memulihkan permukaan jalan menjadi rata dan aman.
Proses ini bertujuan untuk memulihkan kondisi jalan agar tetap berfungsi dengan baik dan aman bagi pengguna jalan.
“Kami isi lubang yang beaar dengan material bagus. Memang tidak semulus aspal. Minimal kita bisa kurangi kerusakan jalan sehingga masyarakat bisa nyaman ketika melakukan perjalanan,”

Dikatakannya, dalam pemeliharaan jalan tersebut terdapat pula beberapa jembatan yang rusak sedang dalam artian kendaraan masih dapat melintas. Namun dinas PUPR Butur gerak cepat pada bulan April mengusulkan perbaikan jembatan di pemprov sultra.
“Kami laporkan ke Pemprov Sultra bahwa kondisi jembatan di Butur rusak,” tandasnya.(Adm/M2).



